Surabaya ANTARA - Pimpinan DPRD Kota Surabaya mendukung Lapangan Tembak di Kedung Cowek, Bulak, Kota Pahalwan, Jatim, yang sebelumnya digunakan sebagai rumah sakit lapangan saat pandemi COVID-19, dijadikan rumah sakit RS tipe C. Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah di Surabaya, Minggu, mendesak agar setiap aset dan fasilitas publik milik Pemkot Surabaya mempunyai nilai manfaat untuk warga. "Termasuk, keberadaan gedung Lapangan Tembak Internasional Kedung Cowek juga harus memberi nilai kegunaan bagi masyarakat," katanya. Namun, sejak dibangun pada 2019, kata dia, gedung megah yang pembangunannya menelan anggaran Rp54 miliar tersebut belum dimaksimalkan, termasuk penambahan anggaran pada 2020 sebesar Rp24 miliar. Namun, saat itu pandemi COVID-19 melanda, sehingga masa depan lapangan tembak bertaraf internasional tersebut betul-betul diuji. "Saat ini juga makin diuji. Semua mendukung jika lapangan tembak itu bisa dimanfaatkan untuk masyarakat. Kalau ada wacana untuk rumah sakit, kami mendukung," kata Laila. Saat pandemi melanda, keberadaan Lapangan Tembak tersebut sangat bermanfaat. Bangunan dua lantai di lahan seluas tiga hektare itu difungsikan sebagai rumah sakit darurat. Saat puncak pandemi COVID-19 pada 2020, warga Surabaya tertolong dengan keberadaan RS darurat di lapangan tembak tersebut. Korban bisa dikendalikan karena pasien segera mendapat penanganan. Saat itu, rumah-rumah sakit penuh dengan pasien. Lapangan Tembak memberikan nilai manfaat dengan kapasitas tampung pasien lebih dari 400 pasien. Politisi perempuan PKB ini terusik saat melintas di kawasan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak. Di wilayah utara Surabaya ini berdiri megah dan luas bangunan mencolok, berdiri di antara tambak dengan akses yang luas dari Jembatan Suramadu. Saat ini keberadaan aset Pemkot tersebut perlu dimaksimalkan. Laila mendesak agar bangunan luas itu segera termanfaatkan dengan baik. Pimpinan DPRD ini akan mengecek anggaran terkait dukungan pembangunan lapangan tembak. Awal dibangun Rp54 miliar dan kembali mendapat tambahan anggaran Rp24 miliar. "Kami mendorong agar dilakukan optimalisasi agar Lapangan Tembak tidak mangkrak. Eman sayang," kata Laila. Setelah sukses menjadi "penolong" dalam pandemi COVID-19, Lapangan Tembak hingga saat ini masih standby sebagai RS Lapangan Tembak. Namun, sejak 2021 bangunan yang kini dikenal Rumah Sakit Lapangan Tembak RSLT sudah tidak ada pasien. Gedung dua lantai yang didesain untuk olahraga tembak tersebut masih terawat. Jika muncul wacana tetap akan berkembang menjadi rumah sakit, Laila akan mendukung. "Informasi yang saya terima memang untuk proyeksi RS tipe C," katanya. Foto Arsip - Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah saat inspeksi di salah satu puskesmas Kota Surabaya beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya Lapangan Tembak dialihkan ke GBT Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah mendesak agar Pemkot Surabaya makin cermat dalam merencanakan pembangunan, termasuk memikirkan masa depan Lapangan Tembak yang sudah direncanakan. Lapangan tembak harus tetap ada. Informasinya, Pemkot Surabaya tetap tidak akan melenyapkan fasilitas lapangan tembak. Sebab, selain untuk memfasilitasi para atlet dan pemilik talenta menembak, pemkot juga tetap akan menyediakan fasilitas untuk publik tersebut. Memang semua di luar prediksi dan kemampuan saat pandemi melanda hebat. Pengembangan wilayah Surabaya Utara dengan destinasi terintegrasi ikut rontok bersama COVID-19 mulai pantai, Benteng Kedung Cowek, cable car, dan lainnya gagal terealisasi. "Pengembangan pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat harus tetap jalan. Kalau destinasi terealisasi, dampak ekonominya kepada masyarakat sudah pasti dirasakan," kata Laila. Informasinya, Lapangan Tembak akan dialihkan dan terintegrasi dengan arena sport Stadion Gelora Bung Tomo GBT. Di Surabaya Barat ini akan dilengkapi fasilitas lapangan tembak. "Nantinya jadi satu di GBT," kata Laila. Sementara itu, Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan DPRKPP Kota Surabaya Iman Kristian membenarkan adanya rencana pemanfaatan Lapangan Tembak Kedung Cowek untuk rumah sakit tipe C. Iman menjelaskan semenjak lapangan tembak digunakan sebagai rumah sakit lapangan saat pandemi COVID-19, kini lapangan tidak berfungsi sebagai mana mestinya. "Dulu ada ratusan jenazah penderita COVID-19 dibawa ke rumah sakit lapangan tembak. Semenjak itu tidak ada yang menggunakan. Daripada tidak berfungsi lebih baik digunakan untuk rumah sakit," katanya.
RSIslam Surabaya berada di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya YARSIS dengan pendirinya antara lain KH. Zaki Goefron, KH. Abdul Mujib Ridwan, KH. Anas Thohir, KH. Husaini Tiway, Nyai Hj. Umi Kulsum Yasin, Nyai Hj. Maryam Thoha, Nyai Hj. Murthosiyah dan tokoh – tokoh NU yang lain. RS Islam Surabaya mulai beroperasi sejak tanggal 25 Maret 1975 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1395 H. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. dengan kapasitas 40 tempat tidur dan kelas rumah sakit termasuk tipe Madya setara tipe C. Dari awal berdirinya rumah sakit ini telah mengalami pergantian kepemimpinan sebanyak 8 delapan kali yaitu dr. H. Muhammad Thohir, 1975 -1986 dr. H. Abdul Mukty, 1986 – 1991 dr. H. Muhammad Thohir, 1991 – 1997 dr. Toha Masjkur 1997 – 2004 dr. H. Muhammad Thohir, 2004 – 2005 Heru Ariyadi, MPH. 2006 – 2007 . Hadi Purwanto, MMR. 2007 s/d. 2012 . Samsul Arifin MARS 2012 – 2020 dr. Dodo Anondo, MPH 2020 – sekarang Adapun susunan pejabat Direksi saat ini adalah sbb. Direktur dr. Dodo Anondo, MPH Wakil Direktur Bidang Medis drg. Hj. Laily Rachmawati, Wakil Direktur Bidang Umum & Keuangan H. Djunarjo, MM. Kalau dipandang dari sisi geografis, RSIslamSurabaya berada di lokasi yang strategis, tepatnya di Jl. Jend. A. Yani 2 – 4 Surabaya, dekat pintu gerbang kota Surabaya sebelah Selatan sehingga mudah dijangkau dengan alat transportasi apapun di kota Surabaya. Dengan didukung oleh 9 orang jajaran Kepala Bagian, dan 1 orang kepala satuan pemeriksaan internal. Bagan Bagan Struktur Organisasi sebagai berikutsesuai SK dari Yayasan RS Islam Surabaya Nomor 0481A SK/YARSIS/XI/2015. Sejak beroperasi pada tahun 1975, dengan rahmat Allah SWT. RS Islam Surabaya banyak mengalami perkembangan dan penambahan sarana dan prasarana, antara lain Tgl. 1 Desember 1978 diresmikannya Paviliun Anak ”Siti Fatimah” oleh Bp. H. Soenandar Prijosoedarmo Gubernur Jawa Timur, yang terletak di Lt. II di atas Poli Rawat Jalan. Bulan Juli 1978 dibuka Sekolah Perawat Kesehatan SPK RS Islam Surabaya. Bulan Agustus 1985 dibuka Akademi Perawatan Akper RS Islam Surabaya. Tgl. 13 Agustus 1988 diresmikan gedung perawatan Ruang E dan Ruang F dengan kapasitas 28 TT. Tahun 1997 diresmikan gedung Laboratorium, Radiologi dengan dilengkapi X-Ray Siemens type Sirescop CX dan perluasan Paviliun Anak Lt. II. Pada tanggal 13 Agustus 1988 diresmikan gedung E dan F dengan luas bangunan 629 m2 dengan kapasitas 28 tempat tidur oleh Bapak Wahono selaku Gubernur KDH Tk. I Jawa Timur senilai Rp. dua ratus tujuh puluh dua juta lima ratus dua puluh lima ribu tiga ratus lima puluh rupiah, terdiri dari Ruang E Lantai I 307,50 m2 Ruang F Lantai II 321,50 m2 Pada tahun 1997 diresmikan gedung Laboratorium, Radiologi dengan dilengkapi X-Ray Siemens, type Sirercop CX dan perluasan Paviliun Anak Lantai 2. Pada tahun 1998 telah LulusAkreditasi Rumah Sakit untuk 5 lima Pelayanan, yaitu Administrasi, Perawatan, UGD, Rekam Medis dan Pelayanan Medis sesuai dengan Keputusan Menkes RI Nomor tanggal 7 Desember 1998. Tanggal 3 Maret 2010 peresmian R. Shofa yang telah selesai direnovasi. Bulan April 2010 telah selesai pembangunan IPAL. Tanggal 1 Nopember 2010 telah selesai pelaksanaan renovasi penambahan kamar mandi di dalam kamar perawatan di R. Marwah. Tanggal 15 Juli 2010 telah dibuka ”Klinik Deteksi & Tumbuh Kembang Anak” yang dibimbing oleh tenaga medis senior & profesional serta psikolog. Tanggal 21 September 2010 peresmian R. Multazam yang telah selesai direnovasi. Bulan Februari 2011 telah dikerjakan paket pekerjaan Drainase & Pematusan untuk menanggulangi banjir. Tanggal 11 Februari 2011 peresmian Ruang Rawat Intensif RRI yang telah selesai direnovasi. Tanggal 1 Juli 2011 telah selesai pembangunan Renovasi tangga R. Hijr Ismail dan Farmasi. Bulan Juli 2011 telah ditambahnya daya listrik dari KVA menjadi KVA. Tanggal 4 Juli 2011 peninggian lantai koridor Rawat Jalan. Pada tahun 2012 telah Lulus Akreditasi Rumah Sakit untuk 5 lima Pelayanan, yaitu Administrasi, Perawatan, UGD, Rekam Medis dan Pelayanan Medis sesuai dengan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit KARS Nomor KARS-SERT/356/I/2012 tanggal 25 Januari 2012. Tanggal 21 Februari 2014, RS Islam Surabaya mendapat sertifikat penetapan kelas rumah sakit tipe C dari Kementerian Kesehatan RI. Tanggal 29 Februari 2012 telah selesai pelaksanaan renovasi dan pembuatan mandi di Ruang Marwah. Bulan September 2012 dimulai pembangunan Renovasi Gedung Kamar Operasi menjadi 2 lantai dan dibuka tanggal 24 Mei 2014 Tahun 2014 telah ditambahnya daya listrik sebesar 105 KVA untuk gedung OK, sedangkan gedung utama tetap KVA. Tanggal 06 Maret 2015 dibuka Pelayanan Hemodialisa RS Islam Surabaya. Pada tanggal 30 September 2015 telah divisitasi oleh dinas kesehatan propinsi jawa timur DKP, dinas kesehatan kota surabaya DKK dan Persi Jawa timur dan diberikan izin operasional Rumah Sakit nomor Tahun 2016 telah ditambahnya daya listrik untuk CT-Scan dengan kapasitas listrik KVA Pada tahun 2016 telah Lulus Akreditasi paripurna sesuai dengan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit KARS Nomor KARS-SERT/471/XII/2016 berlaku sampai tanggal29 November 2019. Pembangunan Gedung Grha RS Islam Surabaya 5 lantai telah selesai dan dilaksanakan soft opening serta operasional layanan tanggal 25 Maret 2018 dengan 173 TT.
Rumahsakit Mitra Keluarga Kenjeran Surabaya adalah rumah sakit umum (RSU) swasta dan termasuk rumah sakit tipe C. RS Mitra Keluarga berdiri tahun berapa? RS Mitra Keluarga pertama dibangun di Jakarta Timur tahun 1989 dengan kapasitas 35 tempat tidur.Skema desain Rumah Sakit Baru di kawasan Gunung Anyar Surabaya Ist BACASAJA. ID - Pemerintah Kota Pemkot Surabaya telah merancang pembangunan Rumah Sakit baru di wilayah Gunung Anyar Surabaya, dengan lahan sebesar 1,4 Ha. Nantinya Pemkot Surabaya akan membangun RS Tipe C yang diproyeksikan sebagai RS Tipe B dan berada di dekat kawasan MERR Gunung Anyar untuk mempermudah akses keluar masuk warga. Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang DPRKP-CKTR Surabaya, Iman Kristian mengatakan, rancangan dan desain RS sudah disiapkan. “Rencananya dilelang pakai basic desain. Rancangan skema dan desain telah siap seperti RS Soewandi, namun untuk pelaksanaan kami menunggu keputusan Wali Kota definitif,” tuturnya, pada Sabtu 30/01/2021. Setelah masa lelang berakhir, pembangunan baru bisa dilangsungkan. Hanya saja, pihaknya menunggu wali kota terpilih sebelum memulai pembangunan. Di RS tersebut. Rencananya RS baru Pemkota Surabaya akan di bangun 5 lantai dengan total 150 bed. Dengan pembangunan RS Gunung Anyar tersebut, maka Surabaya akan memiliki 3 Rumah Sakit Daerah, yakni RS BDH yang berada di jalan Kendung - 117, Sememi, Kec. Benowo, RS Dr Soewandhie di jalan Tambak Rejo Tambakrejo, Kec. Simokerto dan RS Gunung Anyar. “Ini membangun RS dari nol,” katanya. Iman mengungkapkan, proyek pengerjaan itu masuk dalam program jangka panjang. Saat ini, Pemkot sudah mempunyai basic design pembangunan rumah sakit itu. “Komitmen untuk multiyears lalu siap lelang, tapi tunggu wali kota definitif dulu. Basic design dan semua persiapan sudah siap, tapi memang butuh komitmen wali kota baru dan DPRD,” jelasnya. Rencananya, pembangunan RS dilangsungkan selama 2 tahun dan ditargetkan selesai pada tahun 2022. Pembangunan RS yang rencananya berada di Jl Raya Wiguna Selatan Indah ini memiliki anggaran sebesar 20 M. “Anggaran pembangunan Rumah Sakit sebesar 20 M. 80 persen bangunan diproyeksikan utnuk Ruang Terbuka Hijau,” paparnya. Selain itu, Iman juga menyebut akan ada beberapa puskesmas yang diproyeksikan sebagai Rumah Sakit Tipe B. Puskesmas tersebut berada di wilayah Tanjungsari dan Tanah Kali Kedinding. Total anggaran sebesar 5 M untuk pengembangan tersebut. “Anggaran tersebut untuk menambah poliklinik supaya setara dengan RS Tipe B,” tandasanya. byta/rga Berita Terkait Berita Lainnya Back to Top
tipe› wallpaper. Denah Rumah Sakit Tipe C Sabtu, 07 Agustus 2021 rumah, tipe,nwYxd. 151 19 472 386 126 175 441 398 197